Ada suatu pagi, dimana pagi pun masih terlalu gelap, diriku masih terjaga di depan layar monitor dan menatap ke arah dunia luar, lalu tetiba tanpa sadar aku mengetikkan pesan kepada dirinya, dirinya yang dulu aku lupakan, yang aku biarkan untuk terdiam disudut khayalan karena aku sudah menyerah kepada takdir. Hina dina menyelimuti hati karena jemariku terus menerus mengetikkan pesan kepadanya, ah kubiarkan saja angin yang menyapa dirinya terlebih dahulu, bukankah aku sudah menyerah kepada takdir? Namun ternyata dirinya membalas pesan tersebut, kami pun mengobrol, hanya saja untuk 2 kali percakapan dan dia sudah off, aih nona manis, saya masih senyum-senyum sendiri di depan komputer semenjak percakapan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar