Senin, 24 Desember 2012

Mencoba Merayu VII

Ada rindu yang memecah keheningan malam
Mengoyak sunyi yang sudah meresap di dalam kamar
Mengunci pikiran yang tidak pernah tenang
Acapkali rindu tersebut muncul dalam khayalan

Subuh kembali hadir, rindu tersebut masih ada
Sesak atas asap rokok tidak membantuku
Memuaikan rindu agar ia menghilang dari pikiran
Rindu tersebut pun menjelma menjadi dirimu

Ada lengkungan senyum yang masih kurindukan
Aku tahu mataku dulu matahari landai yang terbenam disana
kubiarkan dirimu tinggal sebagai puisi
Sebagai cahaya tanggal dari bulan sabit yang jatuh

Mungkin diriku ini masih terlalu dini untuk berpuisi
Tapi yang kutahu, ini bisa mengendapkan luka dihati
Agar tidak kembali menjadi rindu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar